Panduan memilih gorden agar ruangan terlihat lebih tinggi dan luas: posisi rel, panjang gorden, warna, motif, lipatan, bahan, hingga trik layering yang bikin interior tampak lega.
Gorden itu bukan cuma penutup jendela. Di interior, gorden adalah “alat ilusi” paling ampuh: salah pasang sedikit, ruangan bisa terlihat pendek dan sempit. Tapi kalau dipilih dan dipasang dengan benar, ruangan kecil pun bisa terasa lebih tinggi, lebih lega, dan lebih mahal tampilannya.
Di artikel ini, kamu akan dapat panduan praktis—mulai dari posisi rel, panjang kain, warna, motif, lipatan, sampai layering—supaya gorden kamu benar-benar bikin ruangan naik level.
1) Kunci Utama: Pasang Rel Setinggi Mungkin (Dekat Plafon)
Kalau kamu ingin ruangan terlihat tinggi, aturan paling efektif adalah:
- pasang rel gorden sedekat mungkin dengan plafon
- jangan pasang tepat di atas kusen jendela (ini bikin jendela terlihat “pendek”)
Kenapa ini bekerja?
Mata kita membaca garis vertikal dari atas ke bawah. Saat gorden dimulai dari dekat plafon, otak menangkap kesan “dinding tinggi”.
Patokan praktis:
- ideal: rel 5–10 cm di bawah plafon
- kalau plafon sangat tinggi: bisa dibuat turun sedikit agar proporsional, tapi tetap jauh di atas kusen
2) Pilih Gorden “Full Length” (Sampai Menyentuh Lantai)
Untuk efek tinggi dan elegan, hindari gorden nanggung.
Panjang paling aman:
- gorden menyentuh lantai (touching floor)
- atau jatuh 1–2 cm di atas lantai (kalau kamu ingin lebih rapi dan mudah dibersihkan)
Opsi yang lebih dramatis:
- “puddling” (kain sedikit menggenang di lantai) cocok untuk style klasik/romantis, tapi kurang cocok kalau rumah mudah berdebu atau ada hewan peliharaan.
3) Lebarkan Gorden Melebihi Jendela (Biar Jendela Terlihat Besar)
Ini trik yang sering dilupakan.
Jangan pasang gorden “pas” lebar jendela. Justru:
- rel gorden sebaiknya melebar 20–30 cm di kiri dan kanan jendela (atau lebih jika memungkinkan)
Hasilnya:
- saat gorden dibuka, kain tidak menutupi kaca
- jendela terlihat lebih lebar
- cahaya masuk lebih maksimal
- ruangan terasa lebih luas
4) Pilih Warna yang Mendekati Warna Dinding (Tone-on-Tone)
Kalau ruangan kecil atau kamu ingin kesan lega, hindari kontras terlalu keras antara gorden dan dinding.
Pilihan aman untuk efek luas:
- putih gading, krem, beige
- abu muda
- sage/warna lembut yang tidak “memotong” bidang dinding
Kenapa efektif?
Warna tone-on-tone membuat transisi visual halus, sehingga dinding terlihat lebih “panjang” dan tidak terpecah.
Kalau kamu ingin warna gelap:
- tetap bisa, tapi lebih cocok di ruangan yang sudah terang dan luas, atau dipakai sebagai accent dengan pengaturan yang rapi.
5) Motif? Pilih yang “Naikkan” Ruangan, Bukan Memenuhi Ruangan
Motif bisa membuat ruangan terasa sempit jika terlalu ramai.
Untuk efek tinggi:
- motif garis vertikal halus (atau tekstur vertikal)
- pola kecil yang rapi
- hindari motif besar yang dominan jika ruang kecil
Untuk efek luas:
- motif minimal atau polos dengan tekstur (linen look, weave) biasanya paling aman.
6) Perhatikan Jenis Lipatan: Semakin Rapi, Semakin Mahal dan Lega
Model lipatan memengaruhi jatuhnya kain.
Pilihan yang paling “clean” untuk ruangan terlihat tinggi:
- pinch pleat (lebih klasik, rapi)
- wave pleat / ripple fold (modern, jatuhnya konsisten)
- ring/eyelet juga bisa, tapi pastikan jatuhnya tetap lurus
Lipatan yang rapi membuat garis vertikal lebih jelas—efek tinggi makin kuat.
7) Gunakan Sheer untuk Kesan Terang + Layering untuk Fungsi
Kalau ruangan kamu terasa sempit, biasanya penyebabnya: kurang cahaya atau terlalu “berat” elemen visualnya.
Solusi elegan:
- layer 1: sheer (vitras) untuk siang hari
- layer 2: blackout untuk privasi dan tidur
Kelebihan layering:
- ruangan tetap terang di siang hari (terlihat lebih luas)
- tetap punya privasi malam hari
- tampilan lebih mewah tanpa harus dekor banyak
8) Pilih Bahan yang Jatuhnya Bagus (Tidak Kaku, Tidak Terlalu Tipis)
Untuk efek tinggi dan lega, kain yang jatuhnya “flowy” biasanya lebih cantik.
Bahan yang sering aman:
- linen blend (tekstur natural, ringan tapi berisi)
- katun tebal
- polyester premium (lebih tahan kusut)
- blackout fabric (pilih yang jatuhnya tidak kaku)
Hindari:
- kain terlalu kaku yang bikin gorden seperti papan
- kain terlalu tipis tanpa lining kalau kamu butuh tampilan rapi (mudah terlihat “murahan” dan tidak jatuh)
9) Hitung Lebar Kain: Jangan Terlalu “Kurus”
Agar ruangan terlihat lebih mahal dan gorden tidak seperti kain tempel:
- lebar kain idealnya 1,5–2,5 kali lebar rel
- untuk tampilan lebih penuh dan hotel-look: 2–2,5x
Kalau terlalu sempit (misal hanya 1x), lipatan jadi minim dan jatuhnya kurang elegan.
10) Trik Tambahan untuk Ruangan Kecil
Kalau ruanganmu benar-benar mungil, ini trik ekstra yang sering berhasil:
- pilih gorden polos terang + tekstur halus
- gunakan rel yang rapi (ceiling track/wave) agar terlihat clean
- hindari tieback besar yang makan ruang visual
- jaga area sekitar jendela tetap “ringan” (jangan penuh dekor di ambang)
- jika ada AC atau furnitur tinggi dekat jendela, pastikan gorden tidak “terpotong” aneh
Kesimpulan
Agar ruangan terlihat lebih tinggi dan luas, fokus pada ilusi visual:
- rel dipasang tinggi dekat plafon
- gorden full length sampai lantai
- rel lebih lebar dari jendela
- warna tone-on-tone dengan dinding
- lipatan rapi dan kain jatuhnya bagus
- layering sheer + blackout untuk terang sekaligus fungsional
Dengan beberapa keputusan kecil ini, gorden bisa jadi elemen yang paling terasa efeknya—tanpa harus renovasi besar.
Baca juga :
